18 Peserta Ikuti Seminar Bantuan Penelitian Luar Negeri

By Admin

nusakini.com--Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menggelar Seminar Proposal Bantuan Penelitian luar negeri. Ada 18 calon peneliti yang diumumkan mendapat peluang untuk menerima bantuan penelitian, baik kolaboratif internasional maupun research fellowship luar negeri. 

Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Muhammad Zain menjelaskan, seminar proposal merupakan tahap lanjutan seleksi penerima bantuan penelitian. Para nominator diundang untuk mempresentasikan desain operasional penelitiannya di hadapan tim penguji.  

“Kami mengundang nominator untuk melihat kemampuan mengartikulasikan gagasan serta melihat kontribusi akademik dari penelitian yang akan dilaksanakan. Apakah memungkinkan untuk dibiayai di luar negeri atau hanya cukup penelitian di dalam negeri,” ungkap Zain di Bekasi, Senin (31/07). 

Program bantuan penelitian kolaboratif internasional akan diberikan kepada peserta terpilih. Mereka adalah akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Dalam kurun waktu tiga bulan, mereka akan bermitra melakukan kegiatan penelitian di universitas internasional di luar negeri.  

“Program ini telah berjalan sejak empat tahun lalu. Kami mengirim para dosen PTKI untuk bermitra dengan para akademisi luar negeri dalam melakukan riset dan menulis di jurnal internasional bereputasi,” kata Muhammad Zain. 

Zain berharap program ini dapat memunculkan akademisi PTKI yang berkemampuan distingtif, msalnya: ahli kawasan Timur Tengah, ahli Islam Eropa, ahli kajian kawasan, dan lain sebagainya. Selain itu, para akademisi PTKI juga diharapkan dapat meningkatkan jejaring kerjasama internasional. 

Kasie Penelitian dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual Dit. PTKI Anis Masykur mengatakan, output dari program ini adalah publikasi di jurnal internasional bereputasi. “Program ini memberikan kesempatan para dosen PTKI untuk meningkatkan reputasinya di tingkat dunia dengan menulis pada jurnal-jurnal internasional bereputasi. Semua itu juga membantu para dosen untuk menjadi guru besar,” kata Anis.

Dikatakan Anis, banyak penerima bantuan penelitian kolaboratif internasional yang saat ini telah menjadi guru besar. Hal itu karena kesempatan yang diberikan Dit. PTKI dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan penelitian dan kemudian menulis artikel di jurnal internasional bereputasi.  

Dari 18 yang diundang, sembilan nominator akan memaparkan penelitian kolaboratif internasional dan sembilan lainnya tentang penelitian research fellowship luar negeri. Untuk penelitian kolaboratif internasional, Kemenag telah menyiapkan bantuan antara 100 sampai 190 juta. Sementara bantuan reseacrh fellowship luar negeri individual dalam rentang 100 sampai 170 juta.

Hadir sebagai pembahas proposal antara lain: Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra, Masykuri Abdillah, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Masdar Hilmy, dan beberapa tim pembahas lainnya. (p/ab)